Puisi : Di sebalik wajah ayah
Karya : Maslina Mahbu
Karya : Maslina Mahbu
Wajahnya kian kusam
dimamah usia yang menuju renta
urat-urat tangan timbul
tapaknya kasar
setelah lebih enam puluh tahun menghirup udara dunia
membanting tulang tanpa keluh kesah.
Ayah
di sebalik wajah tidak pernah menyerah
pada hidup yang menghimpit
di lautan di daratan diredah
demi sesuap nasi
menyambung setiap jiwa anak-anaknya.
Kasihnya ayah
jarang ia pamerkan
tulus menanggung amanah
galas di bahunya penuh dedikasi.
Semakin ia menuju senja
mudah terusik hati ayah
oleh kata-kata kasar anak-anak
yang mementingkan keselesaan diri
dari memikirkan kewajaran dan ketuaan ayah
namun ayah tetap berdiam
wajahnya tunduk
sendu di hatinya siapa yang tahu.
Oh ayah!
ampuni anakmu
yang terlanjur diri.
Selagi nadimu masih berdenyut
selagi itulah kami berbakti
melihat senyuman yang terukir indah
terpancar di pelupuk halus matamu
satu anugerah buat kami.
Betapa besar perhatian kami
besar lagi pengorbananmu ayah
kasihmu masa berada
kasihmu juga jika tiada
redhamu
adalah keberkatan hidup kami
anak-anakmu.
Jalan Sultan Tengah, 24 Jun 2009
salam puisi
ReplyDeleteSalam puisi juga buat Jebatsari.
ReplyDeleteJika ada ilmu lebih boleh diturunkan di sini ya.
Selamat bersulang puisi.
ReplyDeletewahyudi...terima kasih...selamat semuanya berpuisi
ReplyDelete