Wednesday 16 December 2009

Ekonomik Puisi


Semalam
aku menulis puisi panjang
lalu ditegur seorang teman
sapaannya manja
puisi panjang bukan mudah dihadam
dan bukan tidak sesuai
tapi
cuba ekonomikkan
bait-bait puisimu
ringkas - padat - tepat.

namun
itulah aku
lahirnya sebuah puisi
setelah menghamili
tidak sampai dua tiga minit
lima saat pun bisa
yang namanya spontan
siapakah yang mahu
menenggelamkan
pertunjuk dari Illahi
datang sendiri
menziarahi minda
yang terpesona oleh
kemabukan anggur
kemanisan madu
kenikmatan delima
kesedapan zaitun
kelazatan kurma
yang asalnya
buah dari sorga.

saranan dia
ku kira bermakna
untuk kupelajari
ilmu melamar puisi
teruna
untuk
kuajak naik di atas pelaminku
yang indah belaka.

armiza nila
jalan sultan tengah
30 Zulhijjah 1430H

2 comments:

  1. salam kak mas...

    puisi panjang nang susah nak hadam. tapi mun sidak molah puisi panjang sekpa.

    saja jak bah sak kitak susah hati dan sik nulis puisi agik.

    hahaha. peace!

    ReplyDelete
  2. salam aidil....aih...kenak niat cam ya...sik bagus eh.....walau apa cabaran kak mas tetap menulis puisi...hehehe

    ReplyDelete